Test Footer 2

Kamis, 07 April 2016

Ahok: Perusahaan Farmasi Asing Dalang Anti-Kretek

7 April 2016 | oleh Membunuh Indonesia

Sumber foto: Twitter

Kampanye anti-rokok bikin Ahok gemas. Pihak asing dianggap tidak adil menyikapi industri tembakau Indonesia. Ahok menunjuk farmasi asing sebagai dalang di balik kampanye anti-tembakau. Tujuannya menggantikan rokok kretek khas Indonesia.

Perusahaan farmasi multinasional seperti Pfizer getol melancarkan kampanye bahaya merokok. Kampanye dilakukan lewat aktivitas kampanye langsung di ruang publik ataupun di media sosial. Pfizer melakukan dan mendanai berbagai seminar, diskusi publik, mobil keliling, pendirian stan konsultasi stop merokok, kampanye Break Free di www.stopmerokok.com, sampai bentuk kampanye Pfizer Peduli yang terus-menerus dilakukan.

Di Indonesia kampanye Pfizer nyatanya cukup sukses. Dari sisi bisnis, produsen Benadryll, Listerine, Combatrin, dan Visine itu telah membangun klinik terapi berhenti merokok dan memasarkan obat berhenti merokok. Dari sisi propaganda, Pfizer berhasil menggalang orang untuk menjadi sales-sales gratisan anti-rokok.

Ironis, para sales gratisan berteriak paling lantang menuntut pemerintah meratifikasi FCTC. Tahukah mereka kalau FCTC itu semata-mata landasan hukum buat kepentingan bisnis NRT (terapi pengganti nikotin). Memang produk-produk NRT belum marak di Indonesia. Tapi jika pemerintah meratifikasi FCTC, NRT sudah pasti membanjiri pasar negeri kretek ini. Para eksportir NRT didominasi Amerika Serikat menikmati laba hingga 4 miliar dollar AS pada tahun 2010 saja. Prediksi World Smoking-Cessation Drug Market 2010-2025 penjualan NRT akan meroket di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasalnya, jumlah perokok Indonesia lumayan tinggi.

Kecurigaan Ahok terhadap kampanye antirokok yang didalangi oleh perusahaan farmasi punya dasar. Ahok menunjuk maraknya peredaran rokok sintetis belakangan ini. Rokok sintesis menurut Ahok tidak bisa dipastikan lebih sehat dibanding rokok tembakau.

Ahok mempertimbangkan nasib petani tembakau apabila produk-produk pengganti tembakau membanjiri Indonesia. “Petani tembakau kita bagaimana? Yang bekerja di pabrik rokok bagaimana?” kata Ahok.

Berjuta jiwa menggantungkan hidupnya pada industri hasil tembakau. Tahun 2010 diperkirakan nilai investasi industri rokok kretek berjumlah Rp250 triliun yang tersebar dalam 3.000 perusahaan. Industri hasil tembakau menopang roda perekonomian Indonesia. Bisa dibayangkan jika industri ini dimatikan oleh pihak-pihak asing yang cuma mau mendulang pundi-pundi dolar.
Hardikan Ahok pada aktivis anti-rokok di balai kota Jakarta beberapa waktu lalu ada benarnya juga. “Kretek khas Indonesia kok kamu bilang enggak boleh?”

http://membunuhindonesia.net/2016/04/ahok-perusahaan-farmasi-asing-dalang-anti-kretek/

0 komentar:

Posting Komentar