Test Footer 2

Rabu, 03 Agustus 2016

Eksekusi Mati untuk Lindungi Mafia Narkoba ?

editorial: Ecosoc Jakarta 

Hariz Azhar, Koordinator Kontras, telah menyampaikan kesaksian Fredy Budiman, terpidana mati kasus narkoba. Sayangnya pihak-pihak yang disebutkan dalam kesaksian itu, yaitu BNN, POLRI dan TNI tidak menyambut baik kesaksian tersebut dan menjadikannya sebagai pintu masuk untuk membersihkan institusi tersebut dari (jaringan) mafia narkoba. Sebaliknya, pihak-pihak tersebut justru memberikan respon negatif-defensif alias kebakaran jenggot. 

Respon BNN, TNI dan POLRI terhadap kesaksian Fredy Budiman yang disampaikan Hariz Azhar negatif dan defensif. Dikhabarkan Hariz telah dilaporkan ke polisi oleh BNN dan TNI dengan tuduhan pencemaran nama baik. Respon negatif-defensif terhadap apa yang disampaikan Fredy melalui Hariz Azhar ini sangat ganjil mengingat ketua BNN sendiri pernah menyampaikan hal serupa. Pada Januari 2016 lalu ketua BNN Budi Waseso mengakui bahwa tidak ada bagian dari masyarakat yang terbebas dari narkoba. Semua sudah terkena, termasuk oknum TNI, POLRI dan BNN. Artinya, kesaksian Fredy bukanlah omong kosong atau mengada-ada. Budi Waseso berjanji akan membersihkan dulu bagian dalam. Bukan hanya Budi Waseso, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengakui bahwa narkoba adalah bisnis ilegal sehingga memerlukan pelindung yang aman, salah satunya dengan memanfaatkan anggota TNI.

Mestinya kesaksian Fredy Budiman bisa dijadikan sebagai kaca reflektif, setidaknya bagi BNN dan POLRI. Mengapa? Fredy Budiman sudah bertahun-tahun dipenjara dan tentunya sudah berkali-kali diperiksa pihak BNN dan polisi. Lalu kenapa polisi atau BNN tidak mendapatkan kesaksian Fredy? Bukankah Fredy akan diuntungkan bila ia bisa memberi kesaksian yang bisa dipakai pihak BNN dan POLRI untuk membongkar jaringan mafia narkoba? Lalu kenapa Fredy tidak menyampaikannya pada mereka? Menurutku salah satu alasannya adalah Fredy tidak percaya pada institusi yang ia sinyalir menjadi sarang (jaringan) mafia narkoba. Makanya ia memilih untuk menyampaikan kesaksiannya itu pada Hariz. 

Respon negatif-defensif TNI, POLRI dan BNN terhadap kesaksian Freddy Budiman yang dituliskan oleh Hariz Azhar membuatku berpikir jangan-jangan apa yang kukhawatirkan selama ini benar adanya. Jangan-jangan hukuman mati justru dipakai (jaringan) mafia narkoba untuk melindungi mafia narkoba dan jaringannya. Aku berpikir demikian karena apa yang disampaikan Freddy sebenarnya bukan hal baru alias sudah jadi pengetahuan umum. Berbagai kasus terkait kejahatan narkoba melibatkan oknum-oknum aparat negara, seperti TNI, POLRI dan juga BNN. 
Selain itu, hukuman mati tak banyak menjangkau pelaku dari kalangan atas dan aparat negara. Kasus-kasus besar terkait narkoba justru menunjukkan adanya upaya melindungi mafianya oleh aparat negara. Kalau mereka (BNN, TNI dan POLRI) benar-benar bersih dari mafia narkoba dan jaringannya, mestinya mereka justru menghargai informasi yang disampaikan Hariz dan mengajak Kontras untuk bekerjasama dan bukan malah mengkriminalisasi

https://www.facebook.com/ecosoc.jakarta/posts/1800218823526955

0 komentar:

Posting Komentar