in BERITA, BUDAYA
Joshua Oppenheimer, sineas kelahiran Amerika Serikat, dan anonim
(sineas Indonesia yang dirahasiakan identitasnya) meraih penghargaan
Suardi Tasrif pada malam resepsi HUT ke-21 Aliansi Jurnalis Independen
(AJI) Indonesia, Jumat (04/09). Penghargaan itu diberikan karena film Jagal dan Senyap
berhasil mengungkap fakta peristiwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
pada 1965-1966 dari perspektif berbeda sekaligus mengenang kejadian
pada 50 tahun lalu.
“Tanpa pengungkapan fakta atas pembantaian 1965-1966, proses
rekonsiliasi mustahil dilakukan. Pengalaman di banyak negara
menunjukkan, rekonsiliasi tidak akan pernah tercapai jika kebenaran
tidak diungkap dan diakui,” demikian pernyataan resmi Dewan Juri Suardi
Tasrif Award 2015 tadi malam.
Jagal, yang menuturkan kesaksian pelaku pembantaian
1965-1966 di Sumatera Utara dipublikasikan pada 2013 dengan versi
berbahasa Inggris berjudul The Act of Killing. Sementara Senyap yang menuturkan kesaksian para korban dipublikasikan pada 2014, dengan versi berbahasa Inggris berjudul The Look of Silence. Sejak diluncurkan, The Act of Killing dan The Look of Silence meraih puluhan penghargaan dari berbagai negara.
Joshua yang tidak dapat hadir untuk menerima penghargaan tersebut
telah merekam pidatonya selama tiga menit dan diputar pada saat acara.
Ia mempersembahkan penghargaan Suardi Tasrif 2015 kepada korban
pelanggaran HAM dan orang-orang yang terus menyuarakan kebenaran.
“Penghargaan ini sangat berarti karena inilah pertama kalinya kami
menerima penghargaan dari Indonesia. Kami ingin berbagi penghargaan ini
kepada orang-orang yang telah bersama-sama memperjuangkan kebebasan
pers, kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta kebebasan untuk
mendapatkan informasi di Indonesia,” kata Joshua.
http://citizendaily.net/joshua-oppenheimer-raih-penghargaan-suardi-tasrif-award/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar